Merayakan Ulang Tahun Dibawah Cakrawala Membentang

Gunung Halimun Salak, Kawah Ratu, Merayakan Ulang Tahun Dibawah Cakrawala Membentang

Dan Facebook mengingatkanku lewat kenangan foto yang pernah kuunggah dulu.

Tepat hari ini, di tujuh tahun yang lalu...

Kita memutuskan untuk pergi mendaki ke sebuah gunung yang tak jauh dari tempat tinggal kita. Berkat racun mendaki yang berhasil kau sematkan di otakku dua bulan lalu, inilah kali ketiga aku merasakan pengalaman baru dalam aktivitas yang dikenal penuh bahaya ini, bersamamu.

Malam itu, seperti biasa, kau selalu sudah siap ketika hendak ku jemput, tak perlu lama lagi menunggumu repot berdandan. Kau bergaya bagai seorang pengelana dunia, dengan boots hitam yang ikatan talinya kau sisipkan dikedua sisi pergelangan kaki, dan keril cokelat keemasan berkapasitas 60liter yang kau rekatkan dibalik punggung yang akan menemani pendakianku esok hari, yang meskipun isi barang didalamnya jauh dari kata penuh. Setelah meminta izin pada ibumu, perjalanan pun segera kita mulai. Kuda besiku, siap mengantar kita menuju rumah kawanku yang berada didekat kaki gunung yang akan kita tuju malam ini. Untuk terlebih dahulu menumpang tidur, lalu kemudian melanjutkan langkah di pendakian esok, ketika pagi mulai merayap. Seperti yang kau wacanakan padaku beberapa hari lalu.

"Selamat Datang Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak"

Sebuah tulisan yang tersemat digerbang masuk jalur pendakian. Seusai melakukan pendataan dan briefing sejenak, kita pun bergerak menuju sebuah petualangan.

Kau begitu ceria dan penuh semangat, sesekali juga menyanyi untuk meringankan langkah. Kau juga banyak cerita tentang pengalaman-pengalamanmu didunia pendakian. Kau ajarkanku cara merendah ketika aku merasa tinggi, atau cara menjadi kecil ketika aku merasa besar. Karena, kita hanya sehelai daun yang kapan saja bisa tersapu angin jika tidak bergantung erat pada dahan. Begitu katamu.

Sampailah kita dipunggungan gunung yang luas terbuka. Sebuah kawah bekas letusan dari aktivitas vulkanik yang sangat menyengat bau belerang, yang sekaligus menjadi titik akhir tujuan kita kali ini. Karena kau dan aku memang tidak merencanakan puncak.

Kita pun duduk bersebelahan diatas sebuah bongkahan batu besar yang dinaungi sebuah pohon yang tak terlalu rindang, sambil sedikit berteduh dari terik cuaca hari ini. Kita sama-sama terdiam meresapi belai angin, menatap luas cakrawala dari ketinggian. Yang kemudian, kau membelah keheningan kita dengan obrolan hangat penuh makna. Aku pun membalas dengan kata-kata yang katamu puitis, yang akhirnya kau samakan aku dengan salah satu nama tokoh dalam film petualangan lokal, yang aku sendiri belum pernah menontonnya.

Kau terus berkisah akan hal-hal yang kau rasa indah. Aku menyimak dengan telinga yang sigap menangkap, meski banyak hal yang sebenarnya masih sulit kugambar dalam bayangan. Sampai pada akhirnya, kau mengeluarkan sebuah tart kecil dengan balutan cokelat putih dari dalam keril yang kau letakkan disisi kirimu. Seraya berkata "Hari ini, hari ulang tahunku. Dan aku ingin merayakannya bersamamu, disini..".

Anda mungkin menyukai postingan ini

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>