Menyikapi Masalah Kehidupan Dari Dua Sisi

Menyikapi Masalah Kehidupan Dari Dua Sisi
Tidak ada kehidupan yang tidak mengalami fase beratnya suatu masalah.

Sumber foto: Tirto.id


Sebagai makhluk sosial, sudah kodratnya bagi setiap manusia ditimpakan suatu masalah kehidupan, yang tidak lain adalah sebuah ujian yang diberikan Tuhan agar kita terus belajar memperbaiki diri dan melaluinya dengan bijak. Namun, sebagai manusia biasa, tentu akan ada saatnya kita merasa lelah dan tak berdaya ketika dihadapkan pada suatu permasalahan hidup yang teramat rumit. Hingga tak jarang banyak dari kita mengalami frustasi yang berujung depresi.

Pada dasarnya tidak ada masalah yang tanpa usai, layaknya semua penyakit tentu ada obatnya. Hanya saja, semuanya itu akan bisa terselesaikan dengan adanya proses dan upaya dari diri kita sendiri dalam mencari solusi terbaik untuk keluar dari masalah tersebut.

Pepatah bijak mengatakan:

"Mereka yang berbahagia, adalah mereka yang mampu mengubah masalah menjadi hikmah."

Sebuah kata-kata yang begitu indah jika dilihat dari sisi motivasi, namun belum tentu mudah jika diterapkan dalam sebuah aksi. Tidak ada yang salah dengan persepsi ini bila dianalisa lebih dalam dari kedua sisinya, karena semuanya hanya soal penempatan dan pemahaman saja.

Tentang menyikapi masalah kehidupan dari dua sisi, kita coba umpamakan dua sosok yang sedang terlibat dalam sebuah kondisi. Anggap saja sosok A sebagai orang yang melihat namun tidak mengalami, dan sosok B sebagai orang yang sedang mengalami masalah tersebut.

Dalam hal ini, sosok A biasanya akan lebih mudah memberi saran dan masukkan terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi oleh sosok B, tanpa merasakan lebih dalam akar masalah yang dialami oleh sosok B. Sedangkan bagi sosok B sendiri, mereka jelas merasakan sekali beban masalah yang dipanggulnya. Namun kendala yang biasanya timbul adalah kapasitas diri yang cukup terbatas dari berbagai aspek. Mereka bukan tidak berusaha, hanya saja dalam realitanya, terkadang keterbatasan memang tak bisa dipaksakan meskipun selalu ada jalan penyelasaian. Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk mau saling memahami sesama. Hingga kita bisa melihat sebuah hikmah dari berbagai masalah kehidupan yang menerpa.

Menyikapi masalah dari kedua sisi adalah objektivitas dalam berbuat bijak. Tak perlu penghakiman atau pembenaran. Karena sebuah dukungan akan dirasa lebih menenangkan untuk dapat mengubah masalah menjadi hikmah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  1. To insert a code use <i rel="pre">code_here</i>
  2. To insert a quote use <b rel="quote">your_qoute</b>
  3. To insert a picture use <i rel="image">url_image_here</i>